Koperasi: Sebuah Alternatif Strategi Perekonomian yang Berbasis Pancasila

Koperasi: An Alternative to Pancasila-Based Economic Strategy

Abstract

Koperasi sebagai suatu gerakan dunia telah membuktikan diri dalam melawan ketidakadilan pasar. Keberhasilan koperasi dalam membangun posisi tawar bersama dalam berbagai konstelasi perundingan pada bisnis mikro hingga tingkatan kesepakatan internasional. Koperasi lebih mementingkan hubungan antar manusia daripada materi atau keuntungan (ekonomi) yang berdasar pada Sila – sila Pancasila. Hubungan dagang dalam sistem ekonomi Pancasila harus tetap dalam kerangka untuk menjalin tali silaturahmi yang selalu bernuansa saling kasih sayang dan saling menguntungkan, menghindarkan kesia- siaan. Peran kegiatan usaha koperasi tersebut kemudian menjadi penentu bagi peran lain, seperti peran koperasi sebagai lembaga sosial. Masyarakat perlu ditumbuhkan kesadarannya untuk mampu mengambil keputusan sendiri demi kepentingan mereka sendiri. Strategi pengembangan yang perlu dikembangkan adalah strategi yang partisipatif.

Koperasi as a global movement have proven themselves in fighting market injustice. The success of cooperatives in building a collective bargaining position in various constellations of negotiations on micro business to the level of international agreements. Koperasi are more concerned with human relations than material or profit (economics) based on the precepts of Pancasila. Trade relations in the Pancasila economic system must remain within the framework of establishing a relationship that is always nuanced with mutual affection and mutual benefit, avoiding waste. The role of koperasi’s business activities then becomes a determinant for other roles, such as the role of koperasi as social institutions. Communities need to be raised awareness to be able to make their own decisions for their own interests. The development strategy that needs to be developed is a participatory strategy.